Benarkah Kebahagian Dan Ketentraman Hati Itu di Dapat Bukan dari Uang Anda Mesti Membaca tips ini..


Sebetulnya kita bukan tidak bahagia atau memiliki ketenangan jiwa akan tetapi hati kita sudah kotor yang selalu di balut oleh dosa yang tidak pernah di sinari oleh cahaya ibadah dan meminta keampunan pada Allah sehingga kita selalu merasakan tidak cukup tidak pernah bersyukur atas pemberian Allah seolah-olah kita tidak memiliki apa-apa padahal kita masih memiliki Allah untuk meminta kepadaNya apa saja yang kita butuhkan.

kebahagiaan itu tidak pernah dirasakan oleh pendosa yang hatinya butu karena tertutup rapat oleh dosa maka Wajib bagi kita, orang-orang yang menjalankan ibadat, melakukan tobat. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya. Sebab diwajibkannya tobat ada dua hal: Pertama: agar kita taat. Sebab, perbuatan dosa menghalangi perbuatan taat dan menghilangkan ketauhidan, berkhidmat kepada Allah dan menghalangi kita untuk berbuat kebaikan.

Terus-menerus berbuat dosa membuat hati menjadi hitam, kelam dan keras. Tidak ada kebersihan dan kejernihan, tidak akan ikhlas dan senang dalam beribadat. Jika Allah tidak memberikan rahmat, maka hati yang demikian itu akan menjerumuskan ke dalam kekufuran dan kecelakaan. Sungguh aneh, bagaimana orang akan taat, sedangkan hatinya keras.
 Bagaimana akan berkhidmat jika terus menerus berbuat maksiat dan sombong. Bagaimana akan menghadap Allah, jika ia selalu berlumuran dengan kotoran dan najis!? Tersebut dalam hadis Nabi,

                                                                                     اذا كَذَبُ الْعَبْدُ تَنَى عَنْهُ الْمَلَكان من نتن مَا يَخرُج من فيه
"Bilamana seseorang berdusta, maka menyingkirlah dua malaikat. Karena tidak tahan mencium bau busuk yang keluar dari mulutnya."

"Jika demikian, bagaimana lisan seperti itu dapat berzikir kepada Allah ." Oleh karena itu, tidak mengherankan jika seseorang selalu berbuat maksiat tidak akan mendapatkan taufik. Sehingga, anggota badannya merasa berat untuk menjalankan ibadat kepada Allah. Jika kebetulan menjalankannya, ia merasakan kepayahan, tidak dengan perasaaan senang dan ikhlas.

Hal itu disebabkan dosanya dan meninggalkan tobat. Benar jika ada yang mengatakan, jika tidak mampu mengerjakan salat malam dan puasa, menandakan bahwa ia terbelenggu oleh dosanya. Kedua: agar ibadat kita diterima oleh Allah . Karena tobat merupakan inti dasar untuk diterimanya ibadat, dan kedudukan ibadat seolah-olah hanya sebagai tambahan. Ibarat orang yang memberikan pinjaman, ia tidak akan mau menerima bunganya, jika pokoknya tidak dipenuhi.

Jadi, bagaimana mungkin kebaikan kita akan diterima jika pokoknya tidak kita kerjakan! Bagaimana akan menjadi baik bila kita meninggalkan yang halal dan mengubah yang mubah, serta tidak henti- hentinya mengerjakan yang haram. Bagaimana akan menjadi baik jika kita bermunajat dan berdoa serta memuji Tuhan, sedangkan Tuhan murka kepada kita dikarenakan kita selalu mengerjakan sesuatu yang menjadikan Allah murka. Demikianlah keadaan orang yang enggan meninggalkan perbuatan maksiat. Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita dalam bertobat.

No comments:

Adbox

@templatesyard